Hurrem Menang Untuk Pengaruhi Sang Raja Suleiman
Kisah Kematian Ibrahim Di Serial Abad Kejayaan ANTV Adegan
dimulai dengan penyergapan yang coba dilakukan tentara Venesia terhadap Bali
Bey. Mereka mengatakan Bali Bey harus ikut dengan mereka atau ia akan mati.
Adegan beralih ke Vatikan. Paus diberitahu tentang eksekusi
Ibrahim. Paus heran mengapa bisa sampai begitu, orang itu mengatakan tidak tahu
pasti, tapi kemungkinan kesombongan
Ibrahim-lah yang menyebabkan kejatuhannya. Paus merasa keadaan itu
menguntungkannya, karena Sultan Suleyman telah kehilangan orang kepercayaannya
sendiri. Seorang lainnya mengonfirmasi
perangkap yang dipasang orang-orang Venesia untuk menangkap Bali Bey.
Paus mengatakan bagus, kemarahan Sultan akan ditujukan pada orang-orang Venesia
dan mereka terpaksa harus bekerja sama dengan kita dan Charles V.
Gulfem meminta Afife untuk mempekerjakan seorang kalfa yang
dibawanya dari istana lama. Dia adalah Diana (yang sebenarnya dari istana
Manisa, pelayan kepercayaan Mahidevran). Dia diperkenalkan sebagai Fahriye
Hatun. Afife setuju untuk mempekerjakannya.
Hurrem sedang duduk ketika Sumbul masuk ke kamarnya. Hurrem
bertanya tentang Shah Sultan. Sumbul menjawab bahwa Shah Sultan pergi ke istana
Hatice.
“Mereka semua berkumpul, ada Mahidevran, Gulfem, Beyhan, dan
sekarang Shah Sultan bergabung bersama mereka dalam persekutuan untuk
melawanku.” kata Hurrem. “Mungkin tidak seperti itu,” kata Sumbul. “Mungkin
Shah hanya berkunjung pada kakaknya.”
“Dia sudah menempatkan suaminya jadi Wakil Perdana Menteri,”
kata Hurrem. “Dan Shah terus mengatakan bahwa ia tidak seperti Hatice…”
“Saya tidak tahu dengan Shah Sultan, tetapi Hatice Sultan
benar-benar sedang terluka. Dia akan berusaha membalasmu.” kata Sumbul.
“Tetap awasi Shah Sultan. Dia terus berpura-pura mendekatiku.
Tapi dia belum tahu aku…”
Mustafa memasuki ruang kerja Ibrahim yang sudah kosong.
Kemudian Ayaz Pasha masuk. Mustafa memberi selamat atas pengangkatannya sebagai
Perdana Menteri. Mustafa mengatakan bahwa mereka harus belajar dari peristiwa
yang menimpa Ibrahim agar mereka semakin berhati-hati.
Hatice menatap halaman yang sudah kosong, tak ada lagi
patung-patung Ibrahim. Lebih bagus begini, Sultanim, melihat patung-patung itu
hanya akan menyakitimu, kata Mahidevran.
“Sultan mau semua jejak Ibrahim hilang dari muka bumi ini.
Aku tak akan membiarkannya. Dia begitu gemilang mengabdi kepada kerajaan, dia
begitu gemilang di medan perang. Kenangannya akan tetap hidup di dunia ini.”
kata Hatice.
Shah Sultan baru tiba di istana Hatice. Dia melihat Nigar
dan bertanya kepada Gulfem mengapa wanita itu berani datang ke istana Hatice.
Gulfem menjawab bahwa Nigar sedang mencari anaknya. Apakah Kau tahu dimana anak
Nigar? tanya Shah, Gulfem menjawab tidak tahu.
Hatice bertanya tentang Diana.
“Dia di istana, Sultanim. sekarang namanya Fahriye Hatun dan
diangkat menjadi kalfa.” jawab Mahidevran. Beyhan menyela, lihat siapa yang
datang, katanya sinis. Shah i Huban akhirnya datang…
“Kita harus membuat Shah tetap dekat dengan kita, terutama
setelah suaminya duduk di pemerintahan.” kata Mahidevran cepat-cepat.
“kematian Ibrahim seperti berkah buat orang-orang.” Hatice
menyindir kemalangannya yang malahan menjadi keuntungan bagi Shah Sultan.
“Lutfi Pasha orang baik, Sultana. Membawa dia agar berada di
pihak kita adalah hal yang baik.”
Shah Sultan masuk, Mahidevran langsung memberinya selamat
atas pengangkatan Lutfi Pasha sebagai wakil perdana menteri.
Kisah Tragis Di Serial Abad Kejayaan ANTV - Hurrem berkata kepada Sumbul bahwa mereka tidak bisa hanya
diam saja membiarkan segala hal terjadi.
“Kita akan bersiap-siap, tetapi kita tidak boleh mengambil
langkah awal. Kita harus berhati-hati.”
“Sumbul, siapkan acara hiburan untuk malam ini. Makanan,
tarian, pelayan… dan jangan khawatir dengan pengeluaran…”
“Sultanim… pemikiranmu bagus, tetapi 40 hari meninggalnya Ibrahim Pasha belum
lewat, apa nanti kata Baginda dan adik-adiknya?”
“Harem bukan milik mereka. Aku Yang berwenang di harem.
Mereka tidak bisa menghentikanku.”
“Saya tidak meragukan itu, saya hanya takut dengan reaksi
Sultan nanti. apakah ini akan mengganggunya?”
Hurrem termenung memikirkannya.
Mahidevran mengungkapkan betapa senangnya ia bahwa Shah
Sultan akan menetap di Istanbul. Hurrem tidak akan senang, katanya. Siapa
peduli dengan perasaannya, jawab Shah.
“Aku peduli,” kata Hatice, “aku ingin dia merasakan sakit
yang sama seperti yang kurasakan.”
“Dia akan merasakannya, sultanim. Dia akan menerima
hukumannya segera.”
Shah Sultan menatap Mahidevran curiga, “Apa maksudnya semua
itu?”
Mahidevran cepat memperbaiki keadaan. “Dia akan
membayar dosa-dosanya cepat atau lambat.
Tuhan akan menghukumnya, bukankah begitu?”
“Tentu. Setiap dosa harus dibayar. Kapan kau pulang
Mahidevran? Aku ingin bicara dengan Mustafa sekali lagi.” kemudian Shah pergi.
Mahidevran bertanya pada Hatice, mengapa dia tak mau berbagi
rencana dengan shah. Hatice menjawab, semakin sedikit yang tahu rencana kita
semakin baik. Kalau Shah tahu rencana kita dia hanya akan berusaha
menghentikannya.
Diana (sekarang Fahriye Hatun) bertengkar dengan pelayan dan
menamparnya. Sumbul tiba dan bertanya siapa kamu, Fahriye menjawab bahwa dia
kalfa dari istana lama yang baru dipindahkan. Afife datang, dan sumbul
menceritakan perintah Hurrem untuk mengadakan pesta nanti malam. Afife terlihat
sangat terganggu mendengarnya.
Mustafa duduk dengan sultan membicarakan kampanye Italia
sampai Mehmet tiba dan bergabung. Rustem bertanya kepada ayaz Pasha mengapa
Lutfi Pasha yang terpilih menjadi wakil perdana menteri. Ayaz Pasha menjawab,
bahwa menurut Sultan, Rustem belum memenuhi kualifikasi untuk menjadi wakil
perdana menteri.
Sultan, Mustafa dan Mehmet berbicara di luar. Sultan
mengatakan pada Mehmet bahwa dia dan Mustafa baru saja membicarakan tentang
kampanye Italia, dan bahwa menurut Mustafa, Mehmet harus ikut. Tentu, sahut Mehmet.
Lebih dari apapun saya ingin ikut berperang. Setelah penempatan saya di
provinsi disetujui, di manapun saya ditempatkan, musim semi akan segera tiba.
Sultan mengatakan bahwa Mehmet akan ikut dalam peperangan
kali ini. Penempatan di provinsi baru akan disetujui sekembalinya mereka dari
peperangan. Mehmet sangat sedih mendengarnya, bukankan Baginda sudah berjanji?
tanyanya. Ini jalan terbaik, jawab Sultan. Mustafa mencoba menghibur Mehmet,
jangan bersedih, Mehmet. Kau akan ikut kita dalam peperangan. Ini sangat
penting sebelum pergi ke provinsi. BIla itu yang terbaik, Hunkarim, jawab
Mehmet kecewa.
Zumrut bertemu Yahya di luar istana Hatice. Tangannya
menggenggam sepucuk surat. Mahidevran melihat dari jendela. Yahya berkata pada
Zumrut bahwa dia akan menunggu Mihrimah di sini. Zumrut menjawab, bila Hurrem
Sultan sampai tahu, bukan hanya Anda tapi Mihrimah juga akan kena dampaknya.
Apa maksudmu, tanya Yahya. Zumrut mengatakan ia mengkhawatirkan masa depan
Mihrimah. Urus saja urusanmu sendiri, Zumrut, kata Yahya.
Kisah Kematian Ibrahim Di Abad Kejayaan ANTV
Reviewed by Unknown
on
03.48
Rating: